Akibat harga pupuk yang melambung tinggi membuat para petani kelapa sawit swadaya kesulitan untuk mendapatkanya, bahkan pemerintah telah menetapkan petani sawit tak memperoleh kuota pupuk bersubsidi.
Sebab itu Wakil Dewan Perwakilan Saerah (DPD) RI Sultan B.Najamudin m,eminta pemerintah melalui BadanPengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS ) Bisa mengalokasikan anggaran khusus subsidi pupuk bagi para petani perkebunan sawit swadaya di daerah.
Kata dia, dirinya menyesalkan kebihakan pemerintah yang mencoret sawit sebagai salah satu komoditas yang tidak lagi diberikan pupuk subsidi.
” Akibatnya, petani sawit kecil dipaksda bersaing dengan koporasi yang menguasahi sumber daya produksi”, Kata Sultan dalam keterangannya seperti yang dilansir dari Antara, Jumat ( 24/2/2023 ).
Sebelumnya Sultan memperoleh laporan dari petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu yang masih mengalami kesulitan unyuk membeli pupuk kimia karena saat ini harganya dudah di atas Rp 1 juta per karung. Kondisi itu membuat produktivitas kelapa sawi menurun hingga 50%.
Menurutnya, harga ppuk non subsidi yang mahal sangat memberatkan petani sawit dalam memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman kelapa sawit . Untuk itu, kata Sultan, pemerintah perlu mencari sumber subsidi pupuk bagi petani sawit kecil.
Semoga BDPKS jadi mengalokasikan anggaran khusus subsidi pupuk bagi petani sawit. Semoga … !!
SALAM AMDG…!!!