5 SISTEM HIDROPONIK YANG ADA DI INDONESIA

2 min read

Hidroponik adalah sistem budidaya tanaman tampa menggunakan tanah sebagai media tanam.

Sistem hidroponik sangat efektif untuk menanam yaitu dengan menempatkan tanaman dalam larutan air yang kaya nutrisi. Dikutip dari laman Cybex Kementrian Pertanian RI, Sabtu ( 14/1/2023 ), ada beberapa sistem hidroponik yang populer di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

1. Hidroponik sistem wick atau sumbu

Hidroponik sistem Wick atau sumbu merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana sebab, sistem ini tidak perlu menggunakan instalasi dan listrik. Sitem hidroponik wick dapat menggunakan bahan bekas sepert jerigen, botol,boks styrofoam, dan lain sebagainya.Sistem Wick menggunakan gaya kapilaritas dengan kain flanel, untuk membantu nutrisi diserap ke akar tanaman.

Kelebihan hidroponink sistem wick adalah mudah untuk diaplikasikan, murah dan hemat biaya. Adapun kekurangannya adalah air nutrisi harus sering di lakukan pengadukan dan pergantian.

Selain itu, tanaman sering kali mengalami kekurangan oksigen yang dapat menghambat pertumbuhannya.

2. Hidroponik sistem rakit apung

Rakit apung menggunakan metode yang hampir sama dengan sistem wick. Perbedaannya adalah , hidroponik sistem rakit apung tidak menggunakan kain flanel, sehingga akar tanaman akan langsung bersentuhan dengan air nutrisi.

Sistem rakit apung dapat di jadikan sebagai hidroponik skala kecil ( rumahan ) hingga skala besar ( industri ). Sistemnyapun sederhana karena hanya memerlukan alat dan bahan yang mudah diperoleh.

Bahan-bahan yang digunakan untuk hidroponik sistem apung meliputi styrofoam,tandon nutrisi dan net pot. Rakit apung terbilang sederhana karena sistem ini dapat menggunakan listrik atau tidak.

Listrik yang digunakan hanya untuk penggerak aerator untuk penambahan oksigen dan ketika listrik mati tidak akan mengganggu sistem pertumbuhan tanaman. sistem rakit apung dalam, sekala besar dapat memproduksi tanaman yang cukup baik.

3. Hidroponik sitem NFT

Hidroponik NFT ( Nutrient film Technique ) adalah sistem hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi nutrisi dengan aliran tipis atau serupa dengan film.

Disebut film karena tanaman tumbuh pada aliran tipis yang menyerupai lapisan film. Sitem NFT bertujuan agar tanaman mendapatkan nutrisi, dan oksigen secara bersamaan. NFT dapat menghemat tenaga kerja dan waktu, karena menggunakan pompa air yang mensirkulasikan air nutrisi dari tandon kepipa dan kembali lagi ke tandon. Air nutisi disirkulasikan 24 jam terus menerus agar tanaman tidak kekurangan unsur hara.

Bahan-bahan untuk keperluan instalasi pada sistem NFT antara lain pompa air, tandon, pipa (gully) dan net pot

Sistem NFT mengunakan kemiringan antara 1 sampai 5 derajat yang befungsi mempermudah pergerakan sirkulasi air dan nutrisi.

Kelebihan sistem NFT antara lain pertumbuhan tanaman lebih baik, lebih cepat, tanaman lebih seragam karena air nutrisi dan oksigen tersedia dalam jumlah yang seimbang. Kecepatan sirkulasi air nutrisi 2 sampai 5 liter permenit memberikan pertumbuhan optimal bagi tanaman. Disisi lain, kekurangan hidroponik sistem NFT antara lain modal awal untuk pembuatan instalasi cukup mahal karena menggunakan listrik selama 24 jam terus menerus

4. Hidroponik sistem DFT

Sistem DFT ( deep Flow Technique ) hampir sama dengan sistem NFT. Perbedaannya pada sistem DFT mensirkulasikan air dan nutrisi dengan menggunakan metode genangan ( ketingian air 4 sampai5 cm ), perbedaan yang lain adalah sistem DFT dibuat dengan keadaan sejajar. Hal ini berfungsi agar dapat mempertahankan nutrisi dalam kondisi tergenang.

5. Hidroponik sistem Dutch backet

Sistem Duch backet digunakan untuk budidaya dengan jenis tanaman yang memiliki akar tunggang seperti melon,cabai, parika, tomat, dan lainnya.

Sistem ini menggunakan tetesan air nutrisi yang menetes secara terus menerus ke dalam bak atau ember tanaman dan sisa air nutrisi dialirkan kembali melalui selang atau pipa yang menuju kepenampungan air nutisi yang nantinya akan digunakan kembali.

Media padat yang sering digunakan adalah arang sekam, cocopead, hidrofon, pecahan batu bata, dan lain sebagainya. Pilihlah media yang memiliki kemungkinan terkecil dapat menyumbat pipa atau selang penyaluran nutrisi.

Baha-bahan yang diperlukan dalam sitem ini antara lain ember, pipa, pompa, selang, tandon, dan media tanam padat.

Itulah 5 jenis sistem hidroponik yang ada di Indonesia !!

SALAM AMDG…!!!