DIREKTUR HOLDING PERKEBUNAN NUSANTARA : SAATNYA GENJOT NILAI TAMBAH MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

34 sec read

Sutoro sosok Direktur Perkebunan Nusantara Holding, menjelaskan kepada media, terkait pentingnya keberadaan minyak sawit dapat menjaga ketahanan Pangan dan Energi Indonesia. Bahkan, hingga pasar dunia, akan selalu membutuhkan minyak sawit sebagai pilihan utama minyak nabatinya.

Kendati masih menghadapi trade barrier ( hambatan perdagangan ) pada pasar ekspor, minyak sawit memiliki banyak keunggulan komparatif dibandingkan minyak nabati lainnya.

” Tatangan terbesar, bukan market karena CPO, harganya paling kompetitif,” Ujar Dwi kepada media, Selasa (28/2/2023) di Jakarta.

Sementara ditingkat domestik, kendala itu yang muncul terkait pengenaan biaya pajak ( Bea Keluar ) dan Pngutan Ekspor (dana pungutan BPDPKS ), secara total pajak dan pungutan ekspor itu bisa mencapai170 dolar Singapore per ton. Belum lagi ditambah dengan adanya KbijakanMarketObligation ( DMO ), bila dilakukan dengan pola kuota ekspor 1:6 maka secara hitungan akan muncul pemankasan sekitar 50 Dolar Singapore per ton.

Padahal kata Dwi, sektor hulu sawit sebagai pondasi industri perlu dijaga keberlangsungannya sekaligus sebagai upaya dalam menyokong pengembangan industri hilirnya. ” jangan sampai terjadi stagnasi pada bisnis CPO, akibat banyak tekanan besar terhadap bisninya,” Ungkap Dwi menjelaskan.