JAGA KESUBURAN LAHAN SAWIT,PERHATIKAN CARA PEMUPUKAN

1 min read

Untu menjaga kesuburan tanah diperlukan pemupukan agar keseimbangan biologi, fisika dan kimia tanah tetap terjaga. Dengan mengandalkan sedian hara dari tanah yang ada saja, tampa penambahan hara, produksi perkebunan kelapa sawit akan semangkin merosot.

Hal ini disebabkan ketimpangan antara pasokan hara dan kebutuhan tanaman kelapa sawit. Hara dalam tanah secara ber angsur-angsur akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen, air limpasan permukaan, erosi ataupenguapan.Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan penambahan akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara serta menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari.

Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secarq

optimum untuk men dukung pertumbuhan tanaman sawit sehingga diperolh peningkatan hasil panen. Sebelum melakukan pemupukan, ada baiknya kita mengenal apa itu pupuk. Pupuk adalah bahan atau unsur-unsur dalam bentuk senyawa organik maupun anorganik yang berguna untuk tanah dan nutrisi tanaman kelapa awit.

Sementara pemupukan berarti pengaplikasian bahan atau unsur-unsur kimia organik maupun anorganik yang ditujukan untuk mengubah sifat fisik, biologi dan kimia tanah serta mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman.

Yang harus diperhatikan, pemupukan harus dilakukan secara benar dan tepat yang sering diistilahkan dengan 5 Tepat Pemupukan, yaitu : Pertama, Tepat jenis. Jnis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yang di butuhkan tanaman kelapa sawit.

Kedua Tepat Dosis. Pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dengan jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan tanaman kelapa sawit.

Ketiga, Tepat waktu. Harus sesuai dengan masa kebutuhan hara pada setiap fase atau umur tanaman, dan kondisi iklim atau cuaca ( misal : [a]pemupukan padamusimhujanatauakhirkemarau,[b]pemberianPPCsebaiknyadilakukanpadapagiharisebelumjam11siang).

Keempat, Tepat cara. Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam, kondisi lahan dan sifat-sifat fisik,, kimia tanah dan biologi tanah. Kelima, Tepat Sasaran. Pemupupukan harus tepat pada sasaran yang ingin dipupuk, misalnya, jika yang ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian pupukharusberadadidalamradiusdarahperakarantanamandansebelumdilakukanpemupukanmakaarealpertamananharusbersihdarigulma-gulmapenganggu.Jikapemupukandiyujukanuntutanah,makaaplikasinyadilakukanpadasaatpengolahantanah,danberdasarkanpadahasilkondisifisik&kimiatan.