Inovasi dan kreasi produk komoditi perkebunan terus didorong. Dengan inovasi, petani teh tidak hanya mengandalkan dari sektor hulu namun dari sisi hilir juga mendapat nilai tambah, Greentea Chocolate salah satunya,
Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan meminta pelaku usaha untuk melakukan inovasi-inovasi teknologi terhadap komoditas pertanian termasuk komoditas perkebunan. Sehinnga produk perkebunan mendapat nilai tambah.
Direktur Jendral Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kmentan), Kasdi Subagyono, mengapresiasi berbagai upaya para pekebun yang tetap konsisten menjaga pasokan maupun produksi dan produktivitas komoditas perkebunan, khususnya tah. Apalagi Indonesia memiliki teh berkualitas yang tak kalah dengan China.
Menurut Ksdi, pengembangan teh tak hanya di hulu. Di hilir pun banyak sekali multiplikasi pendapatan dan peningkatan kesejahteraan petani. ” Produksi teh terbesar di jawa barat, sebanyak 140 ribu ton/tahun, atau 80% dari produksi nasional. Teh juga perlu inovasi hilirnya seperti kopi, ” Katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Teh saat ini tidak hanya dikonsumsi untuk minuman. Teh yang kaya akan kesehatan, saat ini banyak dimanfaatkan konsumen sebagai aromaterapi dan spa. Bahkan, komoditas teh juga dimanfaatkan sebagai campuran produk makanan yang eksotis, sepert greentea coklat dan green tea rice . Produk ini berupa cemilan cracker greentea yang renyah, gurih, manis dan sepet yang rasanya pas dilidah.