KETUA UMUM IPS JAMALUL : SAATNYA TINKATKAN KEMAMPUAN PLANTERS

57 sec read

Perhelatan acara talkshow yang digelar Indonesia Planters society (IPS ) yang telah berlangsung di Provinsi Sumatera Selatan membawa banyak cerita mengenai benih unggul, pembibitan dan replanting.

Didirikan 2017, IPS berawal dari Planters kebun dan berkominmen membentuk organisai.

Wadah IPS sebagai organisasi SDM kebun bertujuan memberikan benefit bagi anggotanya dan membantu negara untuk mendorong kemajuan dunia perkebunan.

Walaupu ada organisasi lain yang sejenis, namun IPS lebih fokus kepada bidang Plateresnya ” Harapannya akan menjadikan IPS sebagai organisasi global yang mumpuni dalam bidang SDM Planteres, ” Kata ketua umum IPS, Jamalul di acara Talkshow Planteres di Palembang.

Upaya yang sudah dilakukan, konsolidasi internal dengan anggota lebih dari 1000 orang dan bisa menjadi mitra pemerintah dalam membuat kebijakan perkebunan kelapa sawit guna menghasilkan kebijakan yang baik bagi industrinya.

” Sebagai SDM perkebunan, IPS beranggotakan planteres dan memiliki kemampuan juga melobi pemerintah, ” Ungkap Pria 63 tahun ini.

program talkshow plnteres di Sumsel menjadi ajang edukasi pelaku perkebunan termasuk petani guna mengaplikasikan hasil talkshow yang dilakukan.

” Kami optimis bisa berkolaborasi dengan pemerintah memajukan perkebunan kelapa sawit, ” Ujar Jamalul, yang memiliki pengalaman lebih 30 tahun sebagai Planteres.

Rencana kedepan, pada 2023 akan melakukan bebrapa talk show dan membuat lembaga pendidikan Planteres, supaya siap bekerja di dunia perkebunan.

” Kita punya SDM Planteres yang mumpuni, guna mengedukasi generasi muda, ” Ungkapnya.

Model sertifikasi Planteres akan dibuat, supaya nilai tambah didapat bila mengikutinya, dibandingkan SDM yang tidak mengikuti. Secara network juga berbeda sehinnga memiliki ilmu tambahan dari instruktur berpengalaman puluhan tahun planteres, yang akan memberikan edukasi.

Secara intrenasional diharapkan melalui IPS dapat membantu wacana global, seperti harga pasarCPO supaya dapat menjai referensi harga global.

” Kami berharap Indonesia dan Malaysia dapat menjadi referensi CPO global “, tandas Jamalul.