Glserin adalah produk samping dari industri oleokimia dasar yang menghasilkan fettty acid,fetty alcolid dan biodiesel. Setiap proses produksi oleokimia biasanya akan menghasilkan glserin 10%. Glasrin bila diproses lebih lanjut menjadi propylline Glicol ( PPG ), keberadaan industrri oleokimia berpotensi mengembangkan PPG sebagai tindak lanjut perkembangan industri hilir sawit lebih lanjut. Setiap kenaikan kapasitas peoduksi oleokimia akan berujung pada melimpahnya produksi glaserin sebagai imbas euoria produksi biodisel , menjadi persoalan besar bagi penjualan glaserin karena yang menyebabkan kelebihan suplai yang berimbas menurunnya harga jual produk.
Mengubah gliserin menjagi PG adalah jalan keluar mengatasi persoalan mengatasi persoalan melimpah produksi glaserin, terlebih lagi harga pasar PG selalu duakali lipat diatas kebutuhan gliserin setiap tahun. karena G terbuka untuk pasar antifreeze, sebagai ganti ethyene glycol ( EG ). PG adalah 1,2-propanedol dan pada umumnya mudah di sythesize daripada1,3 propanediol.
Tdak seperti EG ,pruduk PG tidak beracun ketika di ingest. Pasar anti freeze lebih menyukai menggunakan PG karena berasal dari gliserin yang berasal dari minyak nabati, sehingga lebih berkelanjutan dan tentunya tifak beracun. Masalah yang selalu mencuat, akibat tingginya suplai gliserin di pasaran, berakibat jatuhnya harga harga glaserin sehingga menebabkan bagi produsen. Makanya mengubah gliserin menjadi PG, menjadi asalan uta sebagai alternatif yang memberikan nilai tambah lebih besar.