Saat ini menanam cabai mulai banyak dilakukan orang, baik di pekarangan rumah, pot maupun di polybag.
Menanam cabai memang susah-susah gampang, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Dilansir dari situs Kementrian Pertanian melalui Kompas.com, berikut 8 tips menanam cabai agar subur dan dapat berbuah lebat.
- Siapkan media semai
Sebelum menanam cabai, siapkan media semai benih cabai terlebih dahulu. Media yang dianjurkan untuk penyemaian adalah campuran tanah, pupuk kandang dan kompos, serta sekam bakar dengan perbandingan 3:1:1 . Setelah itu, sterilisasi media semai agar tak mudah terserang penyakit. caranya, kukus atau jemur media semai di bawah sinar matahari, kemudian masukan kedalam wadah penyemaian setelah didinginkan, lalu siram dengan ai secukupnya. Gunakan polybag kecil, kantong plastik, gelas plastik yang diberi lubang, kotak telur, atau tray semay yang banyak di jual di pasaran sebagai wadahpenyemaian
2. Siapkan benih
Pilih benih cabai dengan kualitas baik,, kemudian rendam dalam air bersuhu 45-50 derajat selama satu jam. Setelah itu, pilih benih cabai yang mengendap dibawah air . Selain itu , coba rendam benih cabai dalam larutan fungisida previcurN dengan dosis 1-2cc per liter air selama satu minggu sebelum penyemaian, langkah ini bertujuan agar tanaman tidak mudah terserang jamur. Jika sudah tiriskan benih cabai diatas kertas agar tidak lengket ditangan saat proses penyemaian.
3. Penyemaian
Mulai penyemaian dengan memasukan satu persatu benih cabai kedalam ke dalam wadah yang telah berisi media semai lalu tutup dengan nedia semai halus. Tutup wadah semai menggunakan karung plastik, karung goni atau daun pisang untuk menjaga kelembapannya. Siram penyemaian dengan cara di semprot agar benih tidak mendapatkan air terlalu banyak.
Buka penutup wadah semai setelah 5-7 hari proses penyemaian dan benih mulai tumbuh.Jemur persemaian dengan penghalang seperti paranet atau plastik anti-UV
Setelah benih berumur 20-30 hari atau berdaun 4-5 helei, bibit dapat dipindah ke dalam pot atau polybag yang lebih besar.
4. Media tanam dan penanam
Jika menanam cabai menggunakan pot atau polybag, gunakan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Jika tanahnya terlalu padat, tambahkan sekam bakar dengan perbandingan antara tanah, pupuk kandang atau kompos, dengan sekam bakar yaitu 3:2:1. Sementara itu ukuran pot atau polybag yang dianjurkan adalah 4x50cm. Penanaman atau pemindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit mempunyai waktu yang cukup untuk beradaptasi pada malam hari.
Bibit yang ditanam adalah yang telah berumur 20-30 hari atau berdaun 4-5 lembar. Akan tetapi sebelum memindahkan bibit cabai, siram media tanam terlebih dahulu, selanjutnya, keluarkan bibit dari wadah pembibitan secara perlaha-lahan lalu tanam dipot atau polybag besar.
5. Perawatan
Perawatan yang baik tentu akan menghasilkan tanaman yang sehat,subur, dan berbuah lebat.
Semua elemen perawatan, seperti pnyiraman, penyiangan dan pemupukan, harus dilakukan secara disiplin serta sabar. Lakukan penyiraman setiap hari pada pagi atau sore hari jika tidak hujan, sedangkan penyiangan dilakuakan sebanyak sekali dalam dua minggu dengan cara membuang rumput-rumput liar yang ada di dalam dan sekitar pot atau polybag.
Pangkas tunas samping serta sebagian daun yang telah tumbuh hingga ketinggian 15-25 cm dari permukaan tanah. Pemangkasan bertujuan untuk menghindari percikan air penyiraman yang menempel disejumlah bagian tanaman. Dengan begitu batang menjadi kokoh dan kuat, Pertumbuhan bagian atas tanaman lebih sempurna da sirkulasi udarapun lebih baik. Setelah itu pasang peyangga menggunakan bahan yang kuat, seperti kayu, bambu atau bahan lainya.
6. Pemupukan
Setelah tanaman berusia 1 bulan mulai berikan pupuk kimia atau NPK. Kemudian, siram media tanam dengan larutan NPK sebanyak 20 ml setiap 10 hari sekali.
Sebagai alternatif, gunakan pupuk tambahan, seperti air cucian beras, air cucian daging atau ikan, pupuk cair ( urine ternak ), dan pupuk nabati seperti daun Titonia.
Saring air cucian beras atau cucian daging dan ikan sebelum digunakan. Jika memilih mengunakan urine ternak, gunakan yang telah di fermentasi.
7. Pengendalian hama
Para pecinta tanaman yang memiliki tanaman cabai, tentunya tahu, hal tersulit dalam perawatan tanaman cabai adalah mencegah serangan hama dan penyakit.
Hama yang banyak menyerang tanaman cabai rawit antara lai, ult tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul , kutu daun, trps, dan tungau. Sementara itu penyakit yang banyak menerang tanaman cabai antara lain , virus kuning, busuk buahantraknos, layu fusatrium,layu bakteri, dan bercak daun.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menerapkan prisip pengendalian hama terpadu ( PHT ), yaitu melakukan budidaya secara sehat yang diawali dengan pemilihan variestas berkualitas baik, bebas serangan OPT, perlakuan benih, sterilisasi, media semai, penyiraman, sanitasi lahan dan pemupukan secara teratut, serta pengamata rutin setiap pagi dan sore, saat terdapat hama yang menyerang tanaman. ambil dan singkirkan sebelum menimbulkan kerusakan yang lebih parah. Selanjutnya, semptotkan pestisida alami seperti minyak serei wangi dengan dosis 1-3 cc perliter air yang ditambahkan sedilit deterjen.
8. Panen dan pascapanen
Buah cabai rawit dapat dipanen saat berumur 80-90 hari setelah tanam ( HST ), hal ini tergantung pada varietas dan ketinggian tanaman. Panen sebaiknya dilakukan pada cuaca yang cerah dan dilakukan setiap seminggu sekali.
Jika budi daya di lakukan dengan benar, cabai rawit, mampu berproduksi hingga tiga tahun lamanya.
Demikian 8 tips menanam cabai agar menjadi subur dan dapat berbuah lebat !!
SALAM AMDG